Posts

Showing posts from March, 2014

DISTEMPER (Canin Distemper)

Image
DISTEMPER (Canin Distemper) 1.    Pendahuluan Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).    CDV ini menginfeksi hewan yang lingkupnya luas. Disamping anjing, anggota lain Canidae (mis. fox, anjing hutan, serigala), Mustelidae (mis. musang, cerpelai, sigung, luwak), dan Procyonidae (mis. rakun, panda) rentan untuk terinfeksi CDV. Selain itu juga pernah dilaporkan pada Felidae (singa, harimau). Belum ada bukti virus ini menginfeksi manusia. (Hirsh et al, 1999)    Penyakit distemper lain yang sampai saat ini belum banyak dipahami ilmuwan adalah phocine distemper. Pochine distemper adalah penyakit infeksi pada anjing laut dan hampir mirip dengan canine distemper. Penyakit ini memiliki tingkat mortalitas tinggi dan disebabkan oleh phocine distemper virus (PDV), sebuah morbillivirus. Vi

Ringkasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009

Ringkasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Undang undang ini mengatur tentang ketentuan umum mengenai peternakan, kesehatan hewan, bahan pangan asal hewan, hewan ternak, hewan liar dan habitatnya, dalam Bab ini dijelaskan bahwa undang undang 18 tahun 2009 mencakup semua hewan baik yang di ternakkan ataupun hidup liar, serta hal-hal yang diperbolehkan dilakukan kepada hewan untuk tujuan melestarikan keaneka ragaman hayati yaitu mencakup kastrasi, inseminasi buatan, dan pemuliaan ternak yang perannya dipegang oleh paramedic veteriner atau praktek dokter hewan, dan dokter hewan juga bertanggung jawab untuk mencegah terjangkitnya penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan yang dapat berpindah ke manusia. Pakan yang di berikan pada ternak meliputi bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, atau bahan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan. BAB II ASAS DAN TUJUAN Penyelenggaraan peternakan dan kesehatan hewan berasaskan kemanf

KESEIMBANGAN ASAM BASA DALAM TUBUH

KESEIMBANGAN ASAM BASA DALAM TUBUH •Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hidrogen dalam tubuh •Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah: 4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 – 7,45) •Asidosis = asidemia → kadar pH darah < 7,35 Alkalemia = alkalosis → kadar pH darah >7,45 •Kadar pH darah <6,8 atau >7,8 tidak dapat diatasi oleh tubuh   Sistem Buffer Tubuh Sistem Buffer adalah zat yang dapat mencegah perubahan kadar ion hidrogen bebas dlm larutan, bila mendapat tambahan asam/ basa •Sistem buffer ECF → asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3) •Sistem buffer ICF → fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4) •Sistem buffer ICF eritrosit → oksihemoglobin-hemoglobin (HbO2- dan HHb) •Sistem buffer ICF dan ECF → protein (Pr- dan HPr) •Pertahanan pH darah normal tercapai melalui kerja gabungan dari buffer darah, paru dan ginjal •Persamaan Handerson Hasselbach:                            20 [HCO3-]   pH = 6,1 + log -------------