Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Infeksius



Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Infeksius
(terutama yang disebabkan oleh bakteri dan virus)


Kesehatan hewan merupakan suatu status kondisi tubuh hewan  secara fisiologis berfungsi normal.  Kondisi fisiologis hewan yang sehat ditandai dengan kegiatan yang aktif, sigap dan sadar terhadap perubahan situasu disekitarnya, kondisi tubuh seimbang, langkah kaki mantap dan teratur yang bertumpu pada keempat kakinya dan posisi punggung rata,  mata bersinar, sudut mata bersih, tidak ada perubahan pada kornea mata, kulit, bulu halus mengkilap, tidak kusam dan pertumbuhannya rata,  frekuensi napas teratur halus dan tidak tersengal sengal, denyut nadi dengan irama teratur dan nada tetap.
Agar hewan memiliki kondisi tubuh yang sehat, perlu dilakukan menjaga lingkungan dengan melalukan menajemen yang tepat, pencegahan dan pengobatan penyakit pada hewan.
Penyakit pada ternak dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak khususnya dan masyarakat luas pada umumnya dan banyak penyakit ternak yang tidak hanya menyerang ternak tetapi juga dapat menular kepada manusia disebut penyakit “ZOONOSIS”.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga maupun masyarakat untuk meminimalisir ataupun mengatasi hal ini adalah dengan cara menanggulangi dan mengendalikan penyakit infeksius tersebut, langkah- langkah yang dapat dilakukan antara lain:
A.  Sanitasi/biosecurity
Pelaksanaan sanitasi merupakan upaya pencegahan pertama untuk penyakit infeksius, meliputi :
1.      Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan dengan menyemprotkan insektisida pembasmi serangga, lalat dan hama lainnya yang berfungsi sebagai vector pembawa virus atau bakteri penyebab penyakit infeksi.
2.      Membatasi penularan penyakit melalui mobilitas pegawai.
3.      Menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk kandang ternak yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit, hal ini sangat di tekankan untuk penyakit zoonosis baik penularannya dengan cara kontak langsung, maupun aerosol (melalui udara).
4.      Membakar atau mengubur bangkai ternak yang mati karena penyakit menular.
5.      Menyediakan fasilitas desinfeksi untuk staf atau karyawan dalam suatu peternakan.
6.      Segera mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk dikubur atau dimusnahkan oleh petugas yang berwenang, pengafkiran ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penularan terhadap hewan yang masih sehat.
7.      Mengeluarkan ternak yang sakit dari kandang untuk segera diobati atau dipotong oleh petugas yang berwenang.
B.      Karantina
Kebijakan Karantina Hewan adalah mempertahankan status suatu negara bebas dari beberapa penyakit hewan menular, Memberlakukan tindakan pengamanan maksimum (maximum security), melakukan pengawasan pemeriksaan lalu lintas hewan dan produknya dengan maksud melindungi sumber daya alam hayati fauna dari ancaman penyakit hewan berbahaya lainnya serta penyakit eksotik. Selain itu menerapkan ”minimum disease program”. Dalam operasionalisasi kebijakan Karantina Hewan, dilakukan tindakan karantina terhadap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina disetiap entry/exit point yang terdiri dari Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan: Pemusnahan, dan Pembebasan yang dikenal dengan Tindakan Karantina 8.
Karantina menerapkan Sanitary and Pythosanitary Agreement (SPS) – WTO terhadap lalu lintas komoditas pertanian khususnya hewan dan produk asal hewan. Hal ini ditujukan untuk mencegah masuknya penyakit zoonosa atau bahan pangan yang tercemar mikroba dan residu (antibiotika, logam berat, pertisida, dan bahan kimia lainnya) yang dapat berakibat pada kematian atau gangguan kesehatan pada manusia, hewan serta kelestarian sumber daya alam hayati dan lingkungan hidup.
C.  Vaksinasi
Salah satu cara untuk melakukan pengendalian terhadap penyakit adalah dengan melakukan upaya pencegahan penyakit diantaranya dengan melakukan vaksinasi. Tujuan vaksinasi adalah memberikan kekebalan (antibodi) pada ternak sehingga dapat melawan antigen atau mikroorganisme penyebab penyakit. Vaksinasi adalah pemberian antigen untuk merangsang system kebal menghasilkan antibody khusus terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan protozoa dan parasit.





















Comments

Popular posts from this blog

PROSES PEMBUATAN KECAP contoh BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Dampak Positif dan Negatif Kloning

Pengalaman Kerja Pertama