Bovine Spongiform Encephalopathy (sapi gila)



Bovine Spongiform Encephalopathy

Bovine Spongiform Encephalopathy ( Mad Cow atau sapi gila) adalah penyakit yang bersifat progressif, fatal, neurologic pada sapi dewasa yang disebabkan oleh prion. Penyakit BSE ini dikelompokkan dalam satu kelompok dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD) pada manusia dan Scrapie pada domba dan kambing yang biasanya disebut Transmissible Spongiform Encephalopathies (TSEs). BSE pertama kali didiagnosa di Britania Raya pada tahun 1986 dengan temuan pada preparat histopatologi pada otak yang terinfeksi. Diduga penyebab adanya prion ini adalah penggunaan meat bone meal pada pakan sapi.
1.   Etiologi dan patogenesa
Penyebab BSE blum diketahui secara pasti, teori yang paling banyak diterima adalah penyakit ini berhubungan dengan membran protein yang abnormal PrP (prion). Agen ini juga menyebabkan penyakit scrapie pada kambing dan domba, CJD pada manusia, Chornic wasting dissease pada rusa dan elk, dan transmisible mink encephalopathy pada cerpelai. Patogenesa penyakit ini belum diketahui secara pasti.
2.   Gejala Klinis
Gejala klinis yang timbul pada penyakit ini adalah gejala yang mempengaruhi system saraf(gejala neurologik). Sapi yang terinfeksi BSE akan mengalami penurunan waktu untuk ruminasi sehingga sapi penderita mengalami penurunan produksi susu dan penurunan berat badan., peningkatan frekuensi menjilat lidah, bersin atau mendengus, nyengir (mengerutkan hidung), menggosokkan dan menggoncang kepala,  dan tooth grinding dimana semua gejala ini mengindikasikan adanya gangguan pada nervus trigeminus. Hewan yang dikekang menunjukkan respon yang berlebihan pada ancaman, refleks kornea, sensasi mukosa nasal, tidak tenang, head shyness dan menendang, pada hewan yang tidak direstrain menunjukkan respon yang berlebihan terhadap sesuatu yang mengejutkan baik visual audio, amupun sentuhan. Hewan yang yang terinfeksi BSE parah akan mengalami hypokine, menhghabiskan waktu dengan berdiam diri dan posisi kepala pada posisi rendah dan kaku, ekspresi muka yang tidak normal. sapi juga akan mengalami ataxia, hypermetria, trjatuh dan mengalami pruritus pada bagian moncong.
3.Pemeriksaan Lab
Pada penyakin BSE dilakukan pemeriksaan post mortem dan akan ditemui Lesio pada preparat histopatologi berupa spongiosis pada otak seperti lesio pada penyakit scrapie ((kambing gila).
4.Pengobatan
Belum ada treatment yang efektif untuk BSE. Untuk tujuan pengendalian dan animal welfare maka sapi yang terinfeksi dieutanasia. Penyakit BSE mendatangkan kerugian ekonomi yang cukup besar dikarenakan negara yang bebas BSE akan menolak produk sapi dari negara yang tidak bebas dan BSE diperkirakan mempunyai resiko zoonosis. Kasus varian baru CJD pada manusai yang pertama kali terlihat pada tahun 1996 diduga akibat mengkonsumsi sapi yang terinfeksi BSE

Daftar Pustaka

Comments

Popular posts from this blog

PROSES PEMBUATAN KECAP contoh BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Dampak Positif dan Negatif Kloning

Pengalaman Kerja Pertama