Pencegahan Penularan Penyakit Hewan dan Penanganannya
Pencegahan
Penularan Penyakit Hewan dan Penanganannya
kesehatan hewan
adalah mencegah timbulnya wabah dan menekan angka kematian yang ditimbulkan
penyakit hewan menular, menghindarkan kerugian ekonomi akibat kehilangan
produksi, meningkatkan produksi dan produktifitas ternak dengan melaksanakan
pengamanan ternak (pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan
menular) serta mengupayakan agar tidak timbul penyakit eksotik dan
mempertahankan status bebas penyakit hewan menular bagi penyakit hewan menular
tertentu.
Tujuan dari
kesehatan hewan adalah tercapainya tindak pengendalian, penanggulangan dan
pemberantasan penyakit hewan menular yang bersifat zoonosis dalam melindungi
kesehatan masyarakat konsumen, tercapainya angka kematian ternak (mortalitas rate)
kurang dari 0,01%, tercapainya pengurangan/menyempitnya wilayah terancam wabah
(population risk),
tercapainya penurunan kasus penyakit (incident rate) menjadi
kurang dari 0,03%, tercapainya intensitas pengamatan dan pemberantasan penyakit
dan tercapainya penurunan jumlah pemotongan ternak betina produktif menjadi
10%.
Langkah-langkah
pencegahan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosis oleh hewan yang
terinfeksi adalah :
Identifikasi Penyakit dan
Pemeriksaan lab
dan pengidentifikasian penyakit hewan dan menetapkan jenis penyakit hewan, peta dan
status situasi penyakit hewan, serta penyakit eksotik yang mengancam kesehatan
hewan, manusia, dan lingkungan. Pengamatan dan pengidentifikasian penyakit
hewan dilakukan oleh laboratorium veteriner yang terakreditasi. Setelah suatu
penyakit terdeteksi maka akan diambil langkah penanganan selanjutnya berdasarkan
tingkat keparahan dan penyebaran suatu penyakit
Mengambil Tindakan Pencegahan
Penularan Lebih Lanjut
Langkah-langkah
untuk mencegah penularan lebih lanjut/lebih luas dilakukan beberapa langkah
sesuai dengan patogenitas penyebab penyakit tersebut. langkah-langkah tersebut
adalah :
·
Isolasi merupakan tindakan preventif
terhadap penularan penyakit dengan cara memindahkan ternak yang sakit ke
kandang khusus yang jauh dari komunitas ternak sehingga meminimalisir
penyebaran penyakit. Dengan adanya upaya isolasi tersebut maka memudahkan
petugas untuk mengobati ternak tanpa merasa takut akan penyebaran penyakit dan
juga tidak terganggu dengan ternak lainnya. Namun bila ternak sakit
meninggalkan bekas berupa lendir atau sekresi lainnya dikandang asalnya, maka
kandang tersebut harus dibersihkan.
Isolasi dilakukan
apabila penyakit yang di derita seekor hewan belum menginfeksi/ belum menular
ke hewan lain yang berada di sekitarnya. Penyakit hewan yangpencegahan penularannya dengan
cara mengisolasi hewan yang sakit adalah leptospirosis, penyakit saluran
pencernaan yang di sebabkan oleh parasit.
·
Depopulasi
Depopulasi adalah
pengurangan populasi dengan cara memusnahkan hewan/ternak hidup yang berada di
wilayah terjangkitnya penyakit tersebutdengan radius 1 kilometer contohnya
adalah infeksi AI(avian Influenza).
Syarat
dilakukannya depopulasi adalah :
-
Ada hewan yang mati akibat infeksi suatu penyakit
-
Infeksi disebabkan oleh virus
-
Penyebaran penyakit yang cepat, misalnya melalui udara
(aerosol)
-
Agen penyebab penyakit yang mencukupi di area tersebut.
·
Eradikasi
Eradikas (pembasmian)
adalah upaya menghilangkan penyakit sampai tidak ada lagi. Suatu penyakit
infeksi dikatakan dapat dieradikasi apabila memiliki syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat tersebut
adalah:
-
adanya intervensi yang efektif yang dapat untuk
menghentikan transmisi dari agen
-
adanya alat diagnostik yang cukup sensitif dan
spesifik untuk mendeteksi infeksi yang dapat menyebabkan transmisi
-
tidak adanya reservoir selain manusia. Apabila
syarat-syarat ini dipenuhi maka suatu penyakit dikatakan. sebagai secara teknik
dapat dieradikasi.
Penyakit hewan yang
dieradikasi adalah PMK(penyakit Mulut dan Kuku), Rabies, AI (Avian Influenza),
distemper.
Comments
Post a Comment